Sebuah Pelajaran Berharga dari Calmness 101
Curhat colongan ini didapat tadi malam, tentang jejaring, sikap, dan ketenangan yang lebih efektif daripada mengimani keramaian. Ada satu pertanyaan yang mampir kepada saya kemarin: “Kamu kan kenal sama dia, kok cuek? Kok, kayak nggak kenal?” Pertanyaan ini, walau tampak sederhana, sebenarnya mencerminkan logika sosial yang mendominasi zaman kita: bahwa kedekatan harus selalu ditunjukkan, bahwa jejaring lebih penting daripada sikap, dan bahwa perhatian harus diproduksi secara terus-menerus agar eksistensi tidak dipertanyakan. Di dunia yang serba bising ini, sikap cuek mudah dicap sebagai sikap lemah sebagai makhluk sosial. Padahal, bila kita mengintip wacana psikologi populer, justru sikap yang konsisten lebih menentukan kualitas hidup dibandingkan seberapa luas jejaring yang kita miliki. Daniel Goleman misalnya, melalui konsep emotional intelligence, menekankan pentingnya self-regulation dan calmness, sebuah terminologi ketenangan dalam merespons orang lain. Seseorang yang...